Semua praktisi, semua sumber, selalu mengatakan user experience merupakan hal penting yang harus jadi prioritas saat membuat website. Anda pun pasti sudah paham betul nih soal user experience.
Itulah mengapa semua fitur website harus user-friendly, mulai dari navigasi yang jelas, tombol CTA, gambar berkualitas, loading yang cepat sampai konten harus mudah dibaca.
Tapi sayangnya, banyak yang tidak perhatian nih soal web accessibility. Padahal, web accessibility sama pentingnya dengan fitur lain dalam website.
Banyak yang lupa untuk membuat website-nya bisa diakses oleh semua orang. Termasuk mereka yang memiliki banyak keterbatasan.
Untuk itu, kami ingin membagikan pemahaman soal web accessibility ini supaya website Anda pun bisa diakses oleh semua orang, tanpa terkecuali. Yuk, simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini!
Apa Itu Web Accessibility dan Kenapa Penting?
Bagi Anda yang belum begitu familiar dengan web accessibility, mungkin pertanyaan inilah yang muncul di benak Anda.
Mungkin beberapa berpikir nih kalau web accessibility itu ya bagaimana website mudah untuk diakses oleh pengunjung dari segi loading, mudah diakses di semua device dan sebagainya.
Namun, bukan ini sebetulnya yang ada di dalam web accessibility. Memang betul web accessibility ini berarti kemudahan suatu website untuk diakses oleh para users-nya.
Akan tetapi, kemudahan ini bukan berarti website Anda cepat untuk diakses. Web accessibility yang sebetulnya adalah bagaimana website Anda bisa mudah diakses oleh semua orang.
Termasuk di dalamnya mereka yang menyandang disabilitas, gangguan dan keterbatasan. Kemudahannya ini dari segi apa saja sih?
Tentunya dari segi elemen, fitur dan design website secara keseluruhan. Lantas, apakah web accessibility ini penting sekali?
Jawabannya tentu iya dong! Karena ini sangat penting untuk user experience dari website Anda.
Sama halnya dengan user yang menggunakan berbagai device – termasuk mobile -, begitu pula dengan keadaannya. Tidak semua users yang datang ke website Anda dalam keadaan sehat.
Mereka yang tidak bisa melihat, mendengar atau buta warna pun juga datang ke website Anda untuk mencari apa yang mereka butuhkan.
Selain itu, ada manfaat pula yang bisa Anda rasakan dengan meningkatkan web accessibility. Salah satunya adalah kepercayaan user pada website atau bisnis Anda menjadi meningkat.
User maupun customer melihat Anda sebagai brand yang memang berdedikasi dan menjadi setia. Bukankah ini penting untuk keberlangsungan website maupun bisnis Anda?
Nah, kalau Anda bertanya haruskah meningkatkan web accessibility, maka jawabannya harus. Web accessibility ini bukanlah pilihan untuk website Anda.
Ini merupakan keharusan untuk meningkatkan user experience tiap user yang datang ke website Anda, tanpa terkecuali.
Tapi, sayangnya di dunia ini masih sedikit yang sadar akan pentingnya web accessibility. Bahkan, data menunjukkan 97.4% website di dunia tidak menerapkan web accessibility.
Baca juga: Ini Pentingnya User Experience dalam Web Design, Jangan Skip!
Cara Meningkatkan Web Accessibility
Sebagai pemilik website, memperhatikan user experience tentu harus jadi prioritas. Termasuk di dalamnya bagaimana website harus mudah diakses oleh semua user.
Nah, dalam web accessibility, ada beberapa standar yang harus Anda perhatikan, yaitu:
- Semua elemen di dalam website harus mudah dilihat, dibaca dan dipahami oleh semua user.
- Fitur-fitur website harus mudah untuk digunakan.
- Konten-konten di dalam website harus mudah untuk dipahami, baik artikel maupun grafis.
- Semua konten website harus mudah ditafsirkan dan dikonsumsi oleh semua user, termasuk yang menggunakan teknologi bantuan seperti screen readers.
Untuk meningkatkan web accessibility sendiri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Yuk, simak penjelasannya hingga tuntas dan terapkan pada website Anda!
1. Gunakan Alt Text pada Gambar
Biasanya, para user yang tidak dapat melihat, mereka akan menggunakan teknologi bantuan seperti screen readers.
Nah, screen readers ini akan membacakan apa yang ada di dalam website, termasuk gambar, grafik maupun tabel. Sehingga, user bisa tahu nih apa yang ada di dalam website Anda.
Tapi ingat, screen readers hanya membaca teks. Jadi, supaya gambar yang penting di website juga bisa dilihat oleh user melalui screen readers, Anda harus menambahkan text alternatives.
Khususnya pada gambar yang memang menjelaskan isi konten, ya. Misalnya Anda menambahkan alt ‘masukkan email dan password’ pada gambar tutorial. Kalau gambar yang buat penghias doang juga dikasih alt?
Tentunya juga harus dikasih supaya screen readers tahu kalau ada gambar di konten tersebut. Namun, Anda bisa mengosongkannya. Contohnya seperti <img src=”pengiash.png” alt=” ” />.
2. Berikan Alternatif untuk Media Lain
Terkadang, di dalam website, banyak yang menyertakan audio dan video supaya kontennya bisa dijelaskan dengan lebih baik.
Namun, konten audio dan video ini akan menyulitkan mereka yang memiliki disabilitas atau memiliki pendengaran yang lemah.
Padahal, standar web accessibility sendiri adalah semua kontennya harus mudah dikonsumsi oleh semua user. Tentunya termasuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran.
Supaya mereka pun bisa memahami apa isi kontennya, Anda bisa memberikan script dari audio atau video tersebut. Baik dalam bentuk transcript maupun caption.
Dengan begitu, user yang memiliki gangguan pendengaran bisa tahu nih apa sih yang dibicarakan dalam audio atau video tersebut.
Tapi, pastikan transcript dan caption sesuai dengan audionya, ya. Jangan sampai Anda memberikan teks yang berbeda supaya tidak salah memahami.
3. Buat Konten Mudah Dibaca
Salah satu syarat dalam user experience website yang baik adalah seluruh kontennya harus mudah di baca alias readable.
Ini berlaku tidak hanya untuk para user non-disabilitas, ya. Tapi, ini juga berlaku untuk mereka yang memiliki keterbatasan.
Nah, readable di sini tidak hanya soal font, heading dan sebagainya. Melainkan juga termasuk bullet list, teks tebal maupun italic dan sebagainya.
Hal ini harus diterapkan terutama untuk bagian informasi yang penting nih. Misalnya seperti dalam pembahasan tentang standar web accessibility di atas.
Anda bisa melihat kan bagaimana kami membuat tebal semua teks yang mengandung informasi utama atau bagian yang pentingnya.
Dengan begitu, Anda bisa langsung menemukan informasi yang penting dengan mudah tanpa teralihkan fokusnya pada teks lain.
4. Buat Konten Mudah Dilihat dan Didengar
Selain gambar, audio dan video yang harus mudah dipahami, seluruh isi konten dan elemen website pun juga harus mudah dilihat dan didengar.
Sehingga, para user bisa memahami apa yang ada di dalam website Anda. Nah, bagaimana nih caranya supaya tiap elemen dan konten bisa dilihat dan didengar?
Coba deh Anda lihat blog Hubspot! Di bagian header-nya, Anda bisa melihat satu fitur yang mungkin jarang Anda temukan di blog lain.
Yup, fitur High Contrast! Ini merupakan salah satu fitur yang ditambahkan oleh Hubspot ke dalam blog-nya untuk membantu mereka yang penglihatannya kurang seperti buta warna.
Fitur yang satu ini akan mengubah warna tiap tombol dan navigasinya menjadi biru. Sehingga, mereka yang memiliki gangguan terhadap penglihatannya bisa melihat tiap fiturnya dengan jelas.
Nah, ini bisa menjadi contoh nih supaya website Anda pun juga bisa memiliki accessibility yang baik untuk semua users yang mengakses.
5. Pastikan Fitur Bisa Digunakan Melalui Keyboard
Salah satu hal yang harus Anda perhatikan saat membuat website adalah tidak semua user bisa menggunakan mouse atau touchpad.
Bisa jadi karena device-nya yang tidak mendukung atau keterbatasan lainnya. Tapi, sebagai pemilik website, Anda tentu tidak bisa mengabaikan hal ini dong.
Ingat, bukan? User experience adalah yang utama dalam membuat website. Jadi, jangan sampai Anda membiarkan user kesulitan mengakses karena keterbatasan ini, ya.
Pastikanlah fitur yang ada di dalam website Anda bisa dioperasikan atau digunakan melalui keyboard device mereka.
Misalnya tombol tab bisa digunakan untuk beralih ke tombol lain dan sebagainya. Anda bisa lho mencontoh bagaimana Microsoft yang bisa dioperasikan melalui keyboard.
6. Hindari Konten Flashing
Ada beberapa orang maupun bisnis yang melakukan flashing content di website-nya. Flashing content ini sendiri merupakan perubahan konten yang begitu cepat saat website loading.
Misalnya Anda mengakses website A di browser. Setelah menunggu website loading, muncul lah konten yang Anda harapkan.
Tapi, dalam hitungan detik, tiba-tiba konten berubah dan cahayanya sangat terang. Kesannya seperti lampu mobil yang tiba-tiba menyorot ke Anda.
Nah, flashing content ini adalah sesuatu yang harus Anda hindari jika ingin meningkatkan web accessibility. Kenapa begitu?
Hal ini karena flashing content dapat memicu gejala kejang pada orang yang memiliki gangguan. Untuk itu, sebaiknya Anda menghindari flashing content supaya hal ini tidak terjadi pada users website Anda.
Baca juga: Begini Cara Meningkatkan UX Website Anda, Dijamin Ampuh!
Yuk, Buat Website Mudah Diakses Semua Orang!
Seperti yang Anda ketahui, user experience menjadi hal penting dalam pembuatan website. Bagaimana pengalaman para user ini sangat menentukan performa dari website Anda.
Semakin baik pengalaman mereka, semakin baik pula performa website Anda dari segi traffic dan juga konversi.
Untuk itu, penting sekali membuat website yang sangat user-friendly, baik fitur, tampilan maupun isi konten di dalamnya.
Sehingga, website Anda bisa mudah diakses dan digunakan oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan.
Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemudahan akses atau web accessibility. Mulai dari menambahkan alt text, script, caption sampai menghindari flashing content.
Nah, dari semua yang sudah dibahas di atas, mana kira-kira yang belum Anda terapkan dalam website Anda? Jika belum, Anda bisa menghubungi tim Bikin.Website nih untuk meningkatkan web accessibility.
Kalau begitu, semoga konten kami kali ini bisa membantu Anda untuk meningkatkan user experience, terutama dalam hal web accessibility, ya.