Pernahkah Anda mengakses website Anda sendiri? Jika belum, coba deh sekarang akses website Anda seolah-olah pengunjung yang baru pertama kali datang.
Kalau Anda menemukan tombol yang susah diklik, navigasi yang tidak jelas, desain yang tidak responsif atau lemot saat scrolling dan loading, harusnya ini jadi warning untuk Anda.
Ini menunjukkan UX atau user experience website Anda ternyata sangatlah buruk. Wajar saja bila pengunjung banyak, tapi bounce rate tinggi dan konversi malah rendah.
Wong baru masuk saja pengunjung sudah dibuat kesal, ya auto keluar website dong! Anda tentu tidak ingin keadaan ini malah membuat website Anda semakin anjlok, kan?
Karena itu, satu-satunya cara untuk menyelamatkan dari kemungkinan terburuk ini adalah dengan meningkatkan UX website supaya lebih baik.
Bagaimana Kriteria UX Website yang Baik?
Ketika pengunjung masuk ke website Anda, kira-kira apa sih yang sebetulnya mereka cari? Apakah hanya iseng atau ada kebutuhan tertentu?
Yup, pengunjung sudah pasti punya kebutuhan atau keperluan. Entah itu untuk mencari inspirasi desain, topik konten, beli produk atau mencari informasi penting.
Di saat pengunjung klik website Anda, mereka berharap website Anda lah solusi dari kebutuhan atau keperluan tersebut. Yang jika terpenuhi, bisa saja terjadi konversi nantinya.
Supaya kebutuhan ini terpenuhi dan terjadi konversi tentu harus didukung nih dengan informasi dan navigasi yang jelas, fitur yang bekerja serta loading yang cepat. Artinya apa?
Artinya, UX dapat dikatakan baik jika begitu pengunjung masuk ke website Anda dan scrolling, mereka bisa memahami isi website dan menemukan apa yang mereka butuhkan.
Nah, untuk itu ada 7 faktor nih yang dapat mempengaruhi user experience para pengunjung di website Anda, yaitu:
- Useful, apakah website Anda berguna dan mampu memenuhi kebutuhan pengunjung?
- Usable, apakah website Anda mudah digunakan?
- Findable, apakah konten atau informasi penting di dalam website mudah ditemukan?
- Credible, apakah website Anda dapat dipercaya atau tidak?
- Accessible, apakah website Anda mudah dan cepat diakses di segala device?
- Desirable, apakah tampilan website Anda cukup menarik mata para pengunjung?
- Valuable, apakah mengakses website Anda cukup worth it?
Cara Meningkatkan UX Website
Setelah menyimak poin di atas, Anda dapat melihat bahwa ternyata ada banyak hal yang bisa mempengaruhi baik-tidaknya UX suatu website.
Ini berarti akan ada banyak pula yang harus Anda perbaiki untuk meningkatkan UX website supaya menjadi lebih baik.
Nah, berikut ini cara mudah meningkatkan UX website versi tim Bikin.Website. Yuk, simak hingga tuntas!
1. Gunakan Hierarki Konten
Dalam poin sebelumnya, dikatakan bahwa salah satu kriteria UX website yang baik adalah kontennya haruslah mudah dicari, dipahami dan dibaca oleh pengunjung.
Supaya pengunjung mudah mencari dan memahami konten website, Anda harus menggunakan hierarki konten yang terdiri dari minimal 3 level, yaitu:
- Judul (H1)
- Headings atau Sub–headings (H2)
- Paragraf (body text)
Setiap judul, sub-judul maupun paragraf, memiliki ukuran dan ketebalan yang berbeda sesuai hierarki-nya. Visual yang berbeda dari tiap level inilah yang membuat pengunjung bisa memahami dan menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan mudah.
Contohnya seperti artikel yang sedang Anda baca ini. Ketika Anda butuh informasi tentang hierarki konten, Anda hanya perlu mencari sub-judul tentang hierarki konten.
Atau jika Anda ingin mencari mengenai kriteria UX website yang baik, Anda bisa langsung menemukan sub-judul yang berkaitan.
Hierarki konten membuat informasi yang berbeda-beda dalam satu artikel menjadi lebih mudah untuk ditemukan. Ibaratnya, di dalam ‘kerumunan’ huruf ini, Anda bisa langsung menemukan yang dicari karena visualnya yang menonjol.
2. Format Teks Harus Mudah Dibaca
Menggunakan hierarki konten tidak akan cukup untuk meningkatkan UX website Anda. Format teks di dalamnya pun juga harus mudah dibaca.
Setidaknya, ada 5 hal nih yang harus Anda perhatikan untuk membuat format teks yang mudah dibaca oleh pengunjung, yaitu:
- Gunakan font yang mudah dibaca seperti Sans-serif, Arial, Georgia atau Times New Roman. Hindari penggunaan font seperti handwriting yang sulit dibaca.
- Pengunjung tidak membaca, namun scanning. Jadi, gunakan lebih banyak headings supaya langsung terlihat oleh mata pengunjung.
- Pastikan paragraf pendek dan mudah untuk dibaca. Anda bisa membuatnya dalam 2-3 baris untuk 1 paragraf.
- Gunakan penomoran atau list supaya informasinya lebih mudah dibaca dan langsung terlihat oleh mata. Anda juga bisa gunakan warna, ukuran atau ketebalan yang berbeda.
- Highlight kata kunci atau informasi yang penting. Bisa juga meng-highlight poin-poin utama dalam konten tersebut dengan format bold atau italic.
3. Gunakan Lebih Banyak Konten Visual
Salah satu kecenderungan pengunjung saat masuk ke website Anda adalah mereka tidak pernah membaca dengan detail konten yang Anda berikan.
Pengunjung cenderung akan men-scanning website secara cepat untuk menemukan apa yang mereka cari. Selain itu, pengunjung juga lebih cenderung mudah mencerna informasi visual daripada teks.
Karena itu, cobalah gunakan lebih banyak visual dalam konten Anda. Ubahlah informasi teks yang sudah Anda buat ke dalam bentuk visual.
Namun, tentunya penggunaan informasi visual ini harus Anda lakukan secara bijaksana, ya. Jangan karena pengunjung cenderung menyukai visual, Anda malah membuat semua informasi dalam bentuk visual.
Tetap gunakan teks untuk menjelaskan informasi dengan lebih detail. Selain itu, ini juga penting nih untuk SEO website Anda.
4. Berikan White Space, Hindari Terlalu Banyak Pop-Up
Pernahkah Anda masuk ke website yang terlalu banyak pop-up iklan? Atau mungkin website dengan konten yang terlalu padat?
Jika pernah, lantas apa yang Anda rasakan? Sudah pasti banyak yang merasa kesal karena Anda jadi sulit untuk menemukan informasi yang dicari.
Mungkin Anda berharap konten yang padat bisa memenuhi semua kebutuhan pengunjung dan pop-up yang banyak bisa meningkatkan kemungkinan terjadi konversi.
Namun, hal ini malah membuat pengunjung jadi tidak fokus dan sulit menemukan apa yang mereka cari. Jika Anda memang ingin memberikan konten yang lengkap untuk pengunjung, tidak masalah, kok.
Tapi, berikanlah ruang atau white space yang cukup dalam satu halaman konten tersebut. Ini akan membuat konten Anda lebih mudah dibaca dan pengunjung bisa lebih fokus.
Gunakan pula pop-up secukupnya, Anda tidak perlu mengeluarkan semua pop-up di tiap halaman, kok. Cukup di halaman tertentu saja supaya lebih efektif dan tidak mengganggu pengunjung.
Salah satu kesalahan banyak website yang membuat UX menjadi buruk adalah navigasi yang tidak jelas. Padahal, navigasi haruslah jelas supaya pengunjung tidak tersesat saat menjelajahi website Anda.
Banyak website yang meletakkan navigasi di lokasi yang salah dan tidak terlihat oleh pengunjung. Banyak pula yang malah tidak membuat navigasi di halaman utama website untuk mengarahkan pengunjung ke halaman tertentu.
Jika seperti ini bagaimana Anda mau mendapatkan konversi kalau pengunjung saja tidak bisa ke halaman tersebut? Inilah sebabnya Anda harus membuat navigasi yang jelas untuk meningkatkan UX website.
Letakkanlah navigasi utama di lokasi yang langsung terlihat, misalnya di bagian atas halaman. Tentu dengan visual yang menonjol, ya.
Pastikan pula masukkan tiap halaman penting di dalam navigasi tersebut. Setidaknya harus mengarah ke halaman Home, About, Login, Contact, Blog atau Shop.
Gunakan pula copy atau CTA yang jelas dalam tiap tombol yang ada di dalam website. Dan tentunya, pastikan semua menu, tombol dan link dapat bekerja dengan baik.
6. Desain Responsive dan Mobile-Friendly
Salah satu syarat utama dalam cara meningkatkan UX adalah pastikan desain website Anda sudah responsive dan mobile-friendly.
Kenapa sih desain website harus responsive dan mobile-friendly? Setiap orang yang mengakses website itu, tidak semuanya menggunakan laptop atau PC, lho.
Malah, lebih banyak pengunjung yang datang dari mobile device seperti tablet dan smartphone. Sementara, saat mendesain website, laptop dan PC jadi patokan device para developer.
Akhirnya, ini membuat website tidak bekerja dengan baik di mobile device. Seperti tampilan yang tidak sesuai ukuran atau loading yang lambat karena website yang terlalu berat.
Tentunya ini membuat pengalaman pengunjung dari mobile device jadi tidak baik dan malah meninggalkan website. Yang mana, ini menurunkan UX website Anda.
Nah, satu-satunya cara untuk meningkatkan UX website Anda adalah dengan membuat desainnya jadi responsive dan mobile-friendly. Untuk cara lengkapnya, Anda bisa lihat dalam pembahasan kami di sini.
7. Optimasi Kecepatan Website
Selain desain, ternyata kecepatan website juga sangat berpengaruh nih dalam UX website Anda. Bahkan, fakta mengatakan bahwa 40% pengunjung lebih memilih meninggalkan website jika loading lebih dari 3 detik.
Artinya, kecepatan sangat berpengaruh nih pada baik-buruknya UX website Anda. Untuk itu, pastikan Anda selalu me-maintain kecepatan website dengan melakukan tes.
Ada banyak tools gratis kok yang bisa Anda gunakan untuk melakukan tes, misalnya seperti GTmetrix, PageSpeed Insights dan lainnya.
Jika hasilnya buruk, ini jadi tanda untuk meningkatkan UX website Anda dengan cara mengoptimasi kecepatan.
Anda bisa menggunakan plugin atau melakukan cara lain untuk meningkatkan kecepatan website seperti yang kami bahas di sini.
Yuk, Segera Tingkatkan UX Website Anda!
Memiliki UX website yang baik penting supaya pengunjung nyaman saat menjelajahi website Anda. Yang mana, ini juga bisa berujung pada konversi yang meningkat pula.
Jika UX website Anda buruk, Anda bisa terapkan beberapa cara untuk meningkatkan yang sudah kami jabarkan di atas.
Jangan lupa pula untuk memastikan desain website sudah responsive dan mobile-friendly, ya. Anda bisa menghubungi tim Bikin.Website untuk mendesain ulang website Anda supaya lebih responsive.
Tidak perlu khawatir dengan harga atau konsepnya, Anda bisa konsultasikan lebih dulu secara gratis di bawah ini.
Nah, semoga cara yang kami bagikan dalam artikel ini bisa membantu Anda untuk meningkatkan UX website, ya. Selamat mencoba!