Di zaman yang serba digital ini, kebutuhan bisnis akan website semakin meningkat.
Nah, di balik meningkatnya kebutuhan website ini, ternyata ada satu profesi yang ikut naik daun nih.
Yups, UX designer menjadi salah satu profesi yang sekarang naik daun. Ada ribuan perusahaan di seluruh dunia yang kini sedang mencari seorang UX designer, lho.
Gaji seorang UX designer pun terbilang cukup besar untuk ukuran entry level. Jadi, wajar saja nih kalau tidak sedikit orang yang kemudian tergiur untuk switch career menjadi UX designer.
Namun, untuk menjadi UX designer, Anda tidak bisa sembarangan. Butuh skillset yang oke karena modal bisa ngedesain doang nggak cukup buat jadi UX designer!
Tetapi, Anda tidak perlu khawatir kalau baru ingin memulai profesi ini. Karena masih ada cara menjadi UX designer yang bisa Anda lakukan, kok.
Nah, supaya langkah Anda menjadi UX designer lebih jelas dan mudah, kami akan membagikan cara apa saja sih yang bisa Anda lakukan.
Kalau begitu, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, yuk!
Skill yang Harus Dimiliki untuk menjadi UX Designer
Sebelum masuk ke cara menjadi seorang UX designer, Anda harus mengetahui lebih dulu skill apa saja sih yang harus Anda miliki.
UX designer sendiri merupakan profesi yang tugasnya menghasilkan desain produk maupun website yang dapat meningkatkan user experience.
Dengan kata lain, tugas UX designer ini memastikan supaya para pengunjung maupun pengguna merasa nyaman saat menggunakan website atau produk Anda.
Artinya, desainnya harus bisa memenuhi kebutuhan para pengunjung maupun pengguna nih. Nah, untuk mewujudkannya, ada beberapa skill yang Anda butuhkan.
Hard Skills untuk menjadi UX Designer
Untuk menjadi seorang UX designer, tentu Anda harus memiliki skill teknis. Yuk, simak skill teknis apa saja yang harus Anda miliki berikut ini!
1. Skill Prototyping dan Wireframing
Dalam pembahasan sebelumnya, Anda sudah mengetahui kalau tugas seorang UX designer itu adalah membuat desain website atau produk dengan berfokus pada user.
Tidak hanya desain secara visual, tapi UX designer juga merancang layout serta fitur yang ada di dalam suatu produk maupun website.
Intinya, segala sesuatu yang nantinya digunakan oleh pengunjung website. Nah, untuk membuat semua bagian ini, Anda memerlukan skill prototyping dan wireframing.
Skill ini Anda perlukan karena sebelum membuat suatu desain Anda harus merancangnya lebih dulu dengan membuat wireframe dan mengembangkannya dengan membuat prototype.
Selain wireframe dan prototype, Anda juga sebaiknya memiliki skill untuk membuat mockup (visualisasi dari rancangan website) dan user flow (alur pengunjung di website).
Baca juga: Cara Membuat Prototype Website dari Wireframe sampai Publish
2. Software Desain dan Desain Visual
Ketika akan membuat desain website, Anda harus melalui tahapan membuat wireframe, prototype, user flow dan mockup lebih dulu.
Nah, untuk membuat setiap tahapan ini, dibutuhkan software khusus untuk desain website atau produk nih. Misalnya seperti Figma, Photoshop, Illustrator dan Sketch.
Jika Anda ingin menjadi UX designer, Anda tentu harus mempelajari software–software tersebut hingga mampu menguasainya.
Selain harus bisa menguasai software tersebut, Anda juga harus paham mengenai desain visual seperti teori warna, layout, tipografi dan sebagainya.
Baca juga: Ini 5+ Tools UX Terbaik yang Bisa Anda Gunakan untuk Desain Website!
3. User Research
Sebagai UX designer, Anda harus paham betul nih apa si yang menjadi kebutuhan para pengunjung website atau pengguna produk? Kira-kira, masalah apa yang mereka alami?
Nah, untuk mengetahui hal ini, tentu Anda tidak bisa asal menebak, kan? Karena itu, Anda juga harus memiliki skill untuk melakukan user research.
User research ini diperlukan untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan langsung dari pengunjung maupun pengguna produk Anda.
Dengan begitu, Anda bisa memiliki fakta dan data yang valid.
Sehingga, desain website yang Anda hasilkan pun nantinya juga bisa lebih efektif dan efisien dalam menjawab kebutuhan pengunjung.
4. User Testing
Selain melakukan user research, Anda juga harus bisa melakukan user testing terhadap desain website maupun produk yang Anda buat.
Ini penting nih mengingat desain website yang Anda buat nantinya tidak mungkin bisa sempurna dalam satu kali percobaan.
Anda butuh hasil testing dari para pengunjung website secara langsung ketika mereka mengakses website tersebut.
Nantinya, feedback dari para pengunjung ini Anda jadikan sebagai data untuk melakukan perbaikan.
Nah, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, hal ini harus dilakukan secara berulang.
Soft Skills untuk menjadi UX Designer
Jika Anda ingin menjadi UX designer yang sukses, jangan hanya memiliki hard skills seperti yang sudah kami jabarkan di atas.
Anda juga harus memiliki soft skills yang diperlukan selama Anda bekerja. Yuk, simak soft skills apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi UX designer!
1. Kolaborasi dan Komunikasi
Saat Anda akan mengerjakan suatu project, Anda tidak akan bekerja sendiri mengingat produk yang dihasilkan oleh UX designer ini berkaitan dengan banyak divisi.
Sehingga, akan ada berbagai tim yang berkolaborasi dengan Anda untuk menciptakan desain UX website yang efektif dan efisien.
Mulai dari tim bisnis, marketing dan sebagainya.
Apalagi kebanyakan tujuan desain UX ini kan pada akhirnya untuk mendapatkan traffic dan konversi yang lebih tinggi. Untuk itu, sebagai UX designer Anda harus bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan tim lainnya.
2. Manajemen Waktu yang Baik
Sebagai UX designer, akan ada banyak hal yang Anda lakukan. Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, Anda tidak hanya mendesain tetapi juga melakukan riset.
Karena itu, sangat penting untuk memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik. Apalagi kalau ada tenggat waktu yang diberikan oleh perusahaan untuk mem-publish website tersebut.
Belum lagi dengan berbagai project lainnya yang juga menunggu untuk Anda kerjakan.
Kalau sampai Anda tidak bisa me-manage waktu dengan baik dan memprioritaskan tugas yang penting, profesi ini mungkin akan sangat sulit untuk Anda jalani.
3. Problem Solving
Seperti yang Anda ketahui, tugas seorang UX designer itu adalah untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung website maupun pengguna produk melalui desain.
Dengan kata lain, tugas Anda ini adalah memecahkan masalah atau menemukan jawaban dari keresahan para pengunjung website Anda.
Karena itu, Anda pun harus bisa memiliki kemampuan problem solving yang baik. Sehingga, hasilnya nanti betul-betul bisa memenuhi kebutuhan pengunjung website.
4. Cepat Belajar Hal Baru
Profesi sebagai UX designer itu selalu berhubungan dengan teknologi dan trend terkini.
Jadi, dalam perjalanan Anda sebagai UX designer nantinya akan ada banyak sekali hal baru yang harus Anda pelajari.
Mulai dari trend terkini, UX tools terbaru maupun metode terbaru yang dilakukan untuk menghasilkan desain UX yang maksimal.
Dengan banyak hal baru yang harus dipelajari ini, penting sekali untuk Anda bisa berproses dengan cepat dan tetap up-to-date.
Cara menjadi UX Designer
Setelah menyimak skill apa saja yang harus dimiliki, mungkin muncul pertanyaan nih di benak Anda. Gimana kalau kita nggak punya pengalaman untuk bangun skill sama sekali?
Well, memang sih untuk masuk ke profesi ini dibutuhkan pengalaman yang baik. Namun, setiap orang berpengalaman tentu dimulai dengan 0 pengalaman, kan?
Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena masih ada cara yang bisa Anda lakukan untuk menjadi UX designer. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
1. Belajar Otodidak atau Ambil Kursus UX Design
Tidak masalah kalau Anda belum memiliki pengalaman maupun skillset yang lengkap. Anda masih bisa mengasahnya lebih dulu, kok.
Ada dua cara nih yang bisa Anda lakukan untuk mengasah skill ini, yaitu dengan belajar secara otodidak atau mengikuti kursus UX design.
Jika Anda tidak memiliki budget yang cukup untuk mengikuti kursus, Anda bisa belajar secara otodidak.
Banyak sekali sumber yang bisa Anda gunakan untuk belajar, seperti blog dan YouTube.
2. Membuat Project Sendiri
Tentu saja belajar teori tidak cukup untuk mengasah skill yang Anda inginkan. Tentunya butuh praktik supaya teori yang Anda pelajari ini betul-betul bisa Anda pahami.
Tapi, gimana caranya praktik kalau kita nggak ada project? Ingat, selalu ada cara yang bisa Anda lakukan untuk belajar!
Kalau Anda tidak memiliki project, buatlah project Anda sendiri untuk membuat desain UX ini. Anggap saja Anda sedang mengerjakan project perusahaan yang Anda incar.
Anda juga bisa membagikan hasil project pribadi ini ke Linkedin maupun media lain nih.
Jadi, Anda bisa mendapatkan saran dan tanggapan dari banyak orang yang tentu bisa membantu Anda untuk semakin berkembang.
3. Mendaftar Internship atau Freelance
Apakah Anda merasa project pribadi Anda sudah cukup? Kalau Anda merasa skill yang Anda latih sendiri sudah cukup baik, mungkin Anda sudah bisa upgrade nih.
Ingat kan Anda juga harus mengasah soft skills? Nah, untuk semakin mengasah semua skill yang Anda punya, Anda bisa mengikuti internship atau melakukan pekerjaan freelance.
Tenang saja, mengingat ada banyak perusahaan yang mencari UX designer, tentu ada banyak juga yang membuka program internship.
Jika Anda juga ingin melakukan freelance, Anda bisa melamar melalui berbagai situs freelancer. Atau Anda bisa menawarkan jasa ke kenalan Anda yang sedang ingin membuat website.
4. Membuat Portofolio
Selamat ya, sekarang Anda sudah memiliki sedikit pengalaman sebagai seorang UX designer nih. Dengan kata lain, Anda sudah memulai karir sebagai seorang UX designer.
Sebagai cara selanjutnya untuk semakin berkembang menjadi UX designer yang profesional, Anda harus membuat portofolio dari berbagai project terbaik Anda.
Kalau Anda bingung cara membuat portofolio, Anda bisa membuatnya dalam bentuk PDF. Atau jika Anda ingin cara yang lebih advanced untuk semakin menonjolkan skill Anda, buatlah website sendiri.
Di dalam website ini, Anda bisa masukkan berbagai macam project dan klien yang pernah Anda kerjakan.
Anda juga bisa membuat website ini dengan desain UX khas Anda untuk semakin menonjolkan skill.
5. Bangun Jaringan yang Luas
Sebagai cara terakhir untuk menjadi seorang UX designer adalah Anda harus membangun jaringan yang luas dengan UX designer lainnya.
Cobalah cari UX designer yang sudah lebih berpengalaman. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan mentor secara gratis.
Nah, kalau ternyata kemampuan Anda bagus, tidak menutup kemungkinan mereka akan menawarkan Anda posisi sebagai UX designer di perusahaan.
Apakah UX Designer Harus Paham Prinsip Aksesibilitas Web?
Benar, seorang UX designer juga harus memahami prinsip aksesibilitas web untuk menjalani profesinya karena hal ini juga berkaitan dengan user experience.
Apalagi tidak semua pengunjung website nantinya merupakan orang yang bisa mengakses website dengan mudah.
Apakah UX Designer Harus Mengikuti Perkembangan Teknologi Terkini?
Benar, dengan mengikut perkembangan teknologi terkini, Anda bisa lebih meningkatkan pengalaman pengunjung saat mengakses website Anda.
Selain teknologi, penting juga untuk Anda memahami kebutuhan dan preferensi pengguna akhir dari website Anda.
Sudah Siap Bangun Karir Jadi UX Designer?
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan akan website, mulai banyak perusahaan yang mencari UX designer. Hal ini kemudian membuat banyak orang juga berlomba-lomba ingin menjadi UX designer yang banyak dicari perusahaan.
Namun, sayangnya tidak sedikit juga mereka yang belum memiliki skillset sebagai UX designer. Nah, untungnya, zaman sekarang ada 1001 cara untuk Anda menjadi seorang UX designer.
Mulai dari mengikuti kursus, belajar secara otodidak untuk membangun skill, melatih diri dengan project pribadi hingga mengerjakan real project sebagai portofolio.
Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika ingin menjadi UX designer, tapi belum memiliki skillset yang memadai.
Jangan lupa juga untuk membuat portofolio berupa file maupun website sendiri untuk menunjukkan project terbaik dan kemampuan yang Anda miliki.
Anda bisa membuat dari nol dengan coding atau membeli paket DIY untuk membuat sendiri menggunakan website builder dari Bikin.Website.
Bikin Website Portofolio Sendiri Di Sini!
Kalau begitu, sampai di sini dulu pembahasan kali ini, ya. Semoga melalui artikel ini, Anda bisa menjadi UX designer dengan cara yang kami bagikan.
Jika ada pertanyaan atau ingin berdiskusi, jangan ragu buat drop pendapat Anda lewat kolom komentar, ya!


