Cara Membuat Prototype Website dari Wireframe sampai Publish 

3 min read

cara membuat prototype website

Merancang website sebelum membuat versi finalnya sudah jadi aturan wajib nih yang harus dilakukan oleh para web developer, termasuk tim Bikin.Website. Kenapa sih ini jadi aturan wajib?

Ketika membuat website tanpa perencanaan di awal, Anda mungkin akan menemukan banyak kesalahan yang harus direvisi, seperti tampilan dan fitur website.

Yang mana, ini jelas akan membuang waktu, uang dan tenaga Anda, alias rugi! Inilah sebabnya Anda harus merancangnya lebih dulu sebelum publish dengan cara membuat prototype website.

Nah, dalam artikel ini, kami akan membantu Anda untuk membuat prototype website seperti yang tim kami lakukan, dari awal hingga nanti siap publish.

Reminder! Jangan mencoba sebelum selesai menyimak cara membuat prototype website di bawah ini lebih dulu hingga selesai, ya. 

Persiapan Sebelum Membuat Prototype

Sebelum kita masuk ke cara membuat prototype website, ada beberapa persiapan nih yang harus Anda lakukan lebih dulu.

Persiapan yang paling pertama tentunya Anda harus merencanakan website seperti apa sih yang ingin Anda buat, apa tujuannya dan siapa target audiensnya.

Ini akan membantu Anda untuk membuat tampilan serta fitur website dengan lebih mudah dan tentunya sesuai dengan target audiens.

Nah, untuk merencanakannya, Anda bisa melakukan riset trend desain website terbaru nih, baik dari berbagai sumber maupun kompetitor.

Jika sudah menemukan bayangannya, gambarkan ide Anda tersebut untuk menjadi panduan saat membuat prototype nanti. Cukup gambarkan di selembar kertas ya, tidak perlu aplikasi apapun, kok.

Cara Membuat Prototype Website

Setelah Anda menggambarkan rencana website dalam selembar kertas, barulah kita masuk ke cara membuat prototype.

Untuk membuat prototype website, ada 6 langkah yang akan Anda lakukan, yaitu:

  • Membuat wireframe website.
  • Mockup website.
  • Membuat struktur prototype website berdasarkan wireframe.
  • Memasukkan konten ke prototype website.
  • Menambahkan UI dan UX ke prototype website.
  • Cek tampilan akhir prototype.

Yuk, langsung saja masuk ke langkah-langkahnya!

Langkah 1 – Membuat Wireframe Website

Dalam tahap persiapan, Anda sudah membuat gambaran kasar dari website yang ingin dibuat. Nah, dalam langkah pertama, Anda akan mengubah gambaran kasar tersebut menjadi wireframe.

Wireframe sendiri merupakan sketsa dari website yang ingin Anda buat. Tapi, di wireframe, Anda membuat sketsa website secara lengkap.

Mulai dari elemen-elemen yang ingin dimasukkan sampai ke fungsi dari setiap tombolnya seperti setelah diklik akan diarahkan ke halaman atau bagian mana.

Di wireframe, Anda menggambarkan semuanya dalam bentuk block dan garis. Contohnya seperti wireframe yang dibuat oleh Adrian Twarog berikut ini! contoh wireframe

Lihat bagaimana semua fungsi dan elemen website dijelaskan dalam wireframe. Nah, untuk membuat wireframe sendiri, Anda bisa menggambar sketsanya secara manual atau menggunakan tools seperti Balsamiq.

Dalam tahapan ini, pastikan Anda juga membuat versi mobile device-nya, ya. Ini juga akan memudahkan Anda untuk membuat tampilan website yang mobile-friendly.

Langkah 2 – Membuat Mockup Website

Jika sebelumnya Anda hanya membuat sketsa website dalam bentuk block dan garis, sekarang Anda akan membuat mockup dari sketsa tersebut menggunakan tools.

Mockup sendiri merupakan gambaran visual asli dari sketsa website yang sudah Anda buat lengkap dengan gambar, font, warna dan teks di dalamnya. 

Namun di sini, fungsi website belum berjalan, ya. Di dalam mockup, Anda hanya membuat gambaran asli dari setiap halaman website yang akan dibuat nantinya.  

Dengan membuat mockup, Anda memiliki panduan dasar untuk membuat prototype website nantinya. Seperti warna apa sih yang ingin digunakan dan sebagainya.

Meski begitu, hasil akhir dari prototype nanti bisa saja berbeda dengan mockup yang sudah Anda buat seperti contoh dari Aha! berikut ini. contoh mockup

Ini karena saat membuat prototype nanti ada banyak hal yang masih disesuaikan. Namun, tetap saja ini akan menjadi panduan Anda untuk membuat prototype website nantinya.

Langkah 3 – Membuat Struktur Prototype Website

Sekarang, wireframe dan mockup sebagai panduan untuk membuat prototype sudah jadi nih. Artinya, Anda sudah bisa mulai membuat prototype untuk website.

Nah, untuk membuat prototype ini, Anda harus membuat strukturnya lebih dulu. Mulai dari kerangka website (termasuk menu navigasi) sampai pada row dan column.

Anda bisa menggunakan tools seperti Figma untuk membuat prototype website. Supaya lebih mudah, Anda bisa menggunakan bantuan grid untuk membuat struktur prototype ini.

Misalnya menggunakan 12 kolom dengan lebar 1140px. Ini akan memberikan Anda margin 15 sampai 30px antar kolom grid.

Dengan bantuan grid ini, Anda bisa menyusun tiap elemen dalam kerangka website dengan jarak dan ukuran yang lebih proporsional.

Langkah 4 – Memasukkan Konten Website ke Prototype

Sampai di langkah ini, Anda sudah memiliki kerangka dari website Anda. Selanjutnya, Anda akan memasukkan konten website ke dalam kerangka prototype.

Konten website ini apa saja sih? Nah, dalam langkah ini konten yang akan dimasukkan bukan gambar dan warna, ya. Lebih tepatnya belum.

Di langkah ini, Anda akan memasukkan konten seperti header, teks, slider dan tiap sections yang ada di dalam website Anda.

Pastikan Anda memasukkan konten yang sebetulnya ya, baik itu teks, ukuran, posisi maupun margin-nya. Ini akan membantu Anda untuk memilih maupun meletakkan gambar dan warna di desain website dengan lebih tepat.

Langkah 5 – Tambahkan UI dan UX 

Sedari awal membuat prototype, Anda sudah membuat dan memasukkan struktur serta konten website, bukan? Namun, dalam prototype, Anda belum menambahkan nih fungsi dalam tiap tombol, warna serta gambar untuk website Anda.

Jadi, dalam tahapan ini, Anda akan menambahkan UI dan UX untuk website Anda. UI dan UX ini apa saja sih?

Tentunya yang pertama adalah menyempurnakan tampilan prototype website Anda dengan warna, gambar, font dan sebagainya.

Setelah tampilannya tampak seperti website final, selanjutnya Anda masukkan link halaman ke dalam setiap tombol serta menu di prototype website Anda. 

Pastikan semua tombol betul-betul mengarah ke halaman yang dituju, ya. Pastikan pula semua fungsinya bekerja dengan baik.

Sehingga, prototype yang Anda buat bisa betul-betul menggambarkan seperti apa sih hasil akhir website nanti saat publish.

Terakhir – Cek Kembali Prototype 

Sampai di sini, prototype website Anda sudah jadi nih. Namun, bukan berarti proses Anda sudah selesai, ya. 

Sebagai langkah terakhir, Anda harus mengecek kembali dari awal prototype website yang sudah Anda buat. Langkah ini bertujuan untuk memastikan nih apakah semua komponen website sudah sesuai dengan rencana di awal.

Selain itu, dengan mengecek kembali prototype yang sudah dibuat, Anda bisa melihat bagian mana saja yang mungkin belum proporsional dan sebagainya.

Dengan begitu, Anda bisa memperbaiki bagian atau mungkin fungsi yang tidak bekerja maupun belum sesuai.

Yuk, Mulai Bikin Prototype untuk Website Sekarang!

Membuat prototype website sebelum mengembangkan versi finalnya sangat penting untuk meminimalisir kesalahan. Ini penting lho terutama untuk Anda yang memang bekerja sebagai seorang developer di jasa pembuatan website seperti Bikin.Website.

Jangan sampai karena melewatkan tahapan prototype, Anda malah mengalami kerugian karena harus revisi setelah website publish.

Tidak hanya rugi uang, Anda juga rugi waktu dan tenaga. Jadi, pastikan Anda membuat prototype website lebih dulu, ya.

Jangan lupa pula untuk meminta feedback dari klien maupun rekan Anda. Dan tentunya, pastikan Anda sudah melakukan uji coba website berkali-kali sebelum publish, ya.

Kalau begitu, selamat mencoba dan semoga berhasil!

Avatar for Severina Ratih

5 Rekomendasi CMS untuk Website Perpustakaan Terbaik

Banyak perpustakaan konvensional beralih ke platform digital untuk memudahkan akses koleksi, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan, hingga menjangkau lebih banyak pengguna. Kemudahan menjadi faktor utama...
Avatar for Jordy Prayoga Jordy Prayoga
2 min read

Cara Install WordPress di Subdirectory, Mudah dan Cepat!

Menginstal WordPress di subdirectory memudahkan pemilik website mengelola beberapa ‘situs’ di dalam domain yang sama. Keberadaan subdirectory juga membuat pengelolaan konten menjadi lebih fleksibel,...
Avatar for Jordy Prayoga Jordy Prayoga
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *