Anda mungkin merasa sudah membuat konten yang sesuai dengan niche, desain website pun juga sudah menarik. Tapi, saat mengecek Google Analytics, kok bounce rate-nya tinggi, ya?
Well, mungkin menurut Anda membuat konten yang sesuai niche dengan desain website yang bagus memang bisa menarik perhatian pengunjung untuk mengklik.
Namun, bila isinya tidak menjawab pertanyaan pengunjung, untuk apa mereka stay di website Anda? Jelas pengunjung akan keluar dan mencari konten lain yang lebih menjawab, kan?
Selain itu, bounce rate yang tinggi tidak hanya disebabkan oleh konten dan desain website. Ada berbagai hal lho yang jadi penyebab bounce rate website Anda tinggi.
Nah, dalam artikel ini, kami akan menjelaskan mengenai bounce rate yang tinggi lengkap dengan cara untuk mengatasinya. Kalau begitu, simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini, yuk!
Berapa Persen Bounce Rate yang Bagus?
Sebagai pemilik website, Anda mungkin khawatir setelah melihat angka bounce rate 90% pada konten atau halaman tertentu.
Wajar saja sih karena semakin tinggi angka bounce rate, semakin banyak pula pengunjung yang hanya datang dan meninggalkan website tanpa ada klik atau aktivitas lainnya. Ini sama saja menunjukkan bahwa konten website Anda tidak menarik atau mungkin ada masalah lainnya.
Tapi, dugaan ini berdasarkan pandangan Anda yang mungkin tahunya bounce rate yang bagus itu harusnya di angka 26% sampai 70%.
Faktanya, kriteria angka bounce rate yang bagus itu tidak bisa disamakan di semua jenis website. Melansir dari Semrush, berikut kriteria yang bagus untuk beberapa jenis website:
- 20% sampai 45% untuk website e-commerce atau retail.
- 25% sampai 55% untuk website B2B.
- 35% sampai 60% untuk konten website non e-commerce.
- 60% sampai 90% untuk landing page.
- 65% sampai 90% untuk blog, portal berita dan website dictionaries.
Kenapa sih ini bisa berbeda-beda? Jawabannya hanya satu yaitu karena konten tiap website itu berbeda.
Misalnya seperti e-commerce yang memiliki banyak tombol dan pilihan. Pengunjung akan banyak mengklik dan masuk ke halaman kedua untuk mencari kebutuhan mereka.
Kalau begini, jelas akan mendapatkan angka bounce rate yang rendah. Berbeda dengan blog yang tidak banyak halaman kedua maupun tombol untuk diklik.
Pengunjung betul-betul hanya masuk dan membaca konten Anda hingga akhir, lalu keluar. Sudah pasti angka bounce rate-nya akan tinggi, bukan?
Jadi, sebelum Anda menduga-duga penyebab dari bounce rate yang tinggi, lihat lebih dulu konten yang ada di dalam website Anda, ya.
Penyebab Bounce Rate Tinggi dan Cara Mengatasinya
Bagaimana? Sudahkah Anda melihat angka bounce rate yang seharusnya untuk website Anda?
Kalau ternyata angka sekarang lebih tinggi dari yang seharusnya, barulah sekarang Anda mencari penyebab dari tingginya bounce rate website Anda.
1. Loading Website Lambat
Hal pertama yang paling memungkinkan jadi penyebab bounce rate tinggi adalah karena loading website Anda yang lambat.
Tidak ada pengunjung yang ingin berdiam lama di website dengan loading yang lambat. Anda pun jika berada di posisi pengunjung, tentu akan merasakan hal yang sama, bukan?
Jika konten website tidak terbuka juga meski telah loading lebih dari 4 detik, besar kemungkinan pengunjung akan klik back dan mencari website lain.
Jadi, sebaiknya Anda cek lagi deh loading website Anda di GTmetrix maupun Google PageSpeed Insights. Kalau memang lambat, tingkatkanlah loading website Anda.
Selain untuk membuat pengunjung nyaman, Google juga menjadikan kecepatan jadi penentu ranking website nih.
Anda tidak perlu bingung cara untuk meningkatkan kecepatan loading website. Ada banyak cara kok yang bisa Anda lakukan seperti menggunakan plugin atau mengkompres semua gambar di website.
2. Konten Kurang Berkualitas
Mungkin Anda merasa sudah membuat konten yang berkualitas dan SEO-friendly. Jadi, seharusnya konten tidak jadi penyebab bounce rate website yang tinggi dong.
Tapi, coba deh Anda cek kembali konten-konten website Anda. Kenapa harus dicek kembali? Karena kebanyakan konten dengan bounce rate yang tinggi itu tidak memenuhi kebutuhan pembaca.
Malah, banyak yang lebih mengutamakan, yang penting SEO-friendly lah biar masuk first page-nya Google.
Akhirnya, konten yang dibuat kurang manusiawi, alias susah dipahami. Padahal, pembaca utama Anda kan manusia, bukan mesin Google.
Wajar saja kalau bounce rate konten Anda jadi tinggi, wong isinya sulit dipahami oleh manusia. Jika masih belum yakin, coba deh lihat average time dari tiap konten Anda.
Bila rata-rata pengunjung hanya menghabiskan waktu 1 menit, padahal konten Anda butuh 3 menit berarti isinya belum bisa menjawab pertanyaan pengunjung.
Jadi, alih-alih berfokus pada konten yang SEO-friendly, utamakanlah kualitas isi supaya mudah dibaca dan dipahami oleh para pengunjung.
Baca juga: Teknik SEO Terampuh Untuk Meningkatkan Peringkat & Traffic Website
3. Judul atau Meta Tag yang Salah
Salah satu rules dalam membuat judul dan deskripsi konten adalah jangan sampai Anda menjelaskan isi konten secara keseluruhan.
Inilah yang kemudian membuat bounce rate website Anda jadi tinggi. Pengunjung merasa tidak perlu mengklik konten Anda karena mereka sudah melihat jawabannya di judul.
Kalau pun pengunjung mengklik konten Anda, besar kemungkinan mereka hanya memastikan bahwa apa yang dikatakan dalam judul benar adanya.
Jika pengunjung sudah mendapatkan jawabannya, jelas mereka akan langsung meninggalkan website Anda tanpa perlu buang waktu membacanya hingga selesai.
Untuk itu, buatlah judul yang mengatakan konten yang Anda bahas, bukan menjelaskan seluruh isi konten Anda. Selain itu, jangan buat judul yang clickbait tapi tidak relevan hanya untuk menarik perhatian, ya.
4. Desain Tidak Mobile Friendly
Tahukah Anda? Sebanyak 55% pengunjung dari website Anda ternyata mengakses menggunakan mobile device, lho.
Namun, yang jadi masalah adalah kebanyakan desain website hanya menyesuaikan ukuran untuk device laptop maupun PC.
Yang mana, ini jelas tidak sesuai dengan ukuran mobile device. Sehingga, fitur-fiturnya jadi tidak bisa digunakan secara maksimal.
Seperti tombol yang terlalu kecil, tampilan menu yang terlalu memenuhi layar dan sebagainya. Inilah juga yang akhirnya jadi penyebab bounce rate website Anda meningkat.
Tidak hanya berdampak pada bounce rate, Google pun juga menganggap ini serius, lho. Google kini menjadikan mobile-friendly sebagai faktor yang juga mempengaruhi ranking website.
Baca juga: Cara Membuat Website Mobile Friendly yang Gampang
5. Desaindesain Tidak User Friendly
Selain mobile-friendly, website yang tidak user-friendly pun juga jadi penyebab dibalik bounce rate yang tinggi. Kenapa begitu?
Sekarang coba bayangkan Anda jadi pengunjung website Anda sendiri. Lalu, ketika masuk ke dalam website, Anda sulit nih menemukan menu untuk masuk ke halaman produk.
Sudah dicari di berbagai sudut halaman utama, menu produk tidak juga ditemukan. Padahal, itu jadi tujuan utama Anda saat mengakses website.
Nah, kira-kira apa nih yang akan Anda lakukan? Apakah stay dan melihat-lihat keseluruhan isi halaman sampai menemukan menu?
Atau langsung keluar dan mencari website lain? Bisa ditebak, pilihan kedua lah yang akan Anda lakukan, yaitu langsung keluar dan mencari website lain.
Inilah juga yang akan dilakukan oleh pengunjung Anda saat website tidak user-friendly. Supaya website Anda lebih user-friendly, Anda bisa cek caranya di sini.
6. Blank Page
Anda tidak menemukan penyebab bounce rate website yang tinggi dari kelima hal di atas? Kalau begini, bisa jadi ada blank page nih di dalam website Anda, alias ada halaman yang error.
Nah, cara untuk mengetahui jika ada blank page adalah dengan melihat waktu yang pengunjung habiskan di halaman tersebut.
Jika pengunjung sudah meninggalkan halaman dalam beberapa detik, bisa jadi halaman tersebut blank, error atau tidak bisa memuat dengan baik. Untuk itu, cobalah cermati halaman-halaman website Anda dan perbaiki error yang terjadi.
7. Bad Link
Hal terakhir yang bisa jadi penyebab dari bounce rate yang tinggi adalah kemungkinan ada link dari website lain yang salah mengarah ke website Anda.
Salah gimana nih maksudnya? Trafik website itu datangnya dari berbagai macam sumber. Ada yang berasal dari original search, ada juga yang berasal dari referral link alias backlink dari website lain.
Nah, backlink ini akan sangat baik untuk SEO, jika tepat. Masalahnya, kalau sampai bounce rate website Anda tinggi meski banyak backlink, artinya ada kesalahan dalam link tersebut.
Bisa jadi, website lain memasukkan link di bagian yang salah atau bisa juga salah memasukkan link.
Akhirnya, ketika pengunjung klik dan masuk ke konten website Anda, mereka langsung keluar karena merasa kontennya salah. Inilah yang akhirnya membuat bounce rate website Anda tinggi.
Lantas, Apa yang Jadi Penyebab Bounce Rate Website Anda Tinggi?
Bounce rate yang tinggi memang harus jadi perhatian Anda sebagai pemilik website. Karena ini berarti ada masalah nih di dalam website Anda, entah itu dari kualitas konten atau masalah eksternal seperti bad link.
Untuk itu, sebelum Anda mengatasi masalahnya, pahami lebih dulu kira-kira apa sih yang jadi penyebab bounce rate website tinggi.
Dengan begitu, Anda bisa mengatasi masalah dengan tepat dan mengembalikan bounce rate website Anda di angka normal.
Nah, jika desain lah yang jadi penyebab bounce rate tinggi, segera hubungi tim Bikin.Website untuk memperbaiki desain website Anda, ya.
Sampai di sini dulu pembahasan kali ini, semoga artikel ini bisa membantu Anda mengatasi masalah, ya!