Meningkatkan penjualan secara online dapat dilakukan dengan beberapa cara, dan salah satu yang paling ampuh adalah dengan memanfatkan landing page.
Seperti yang diketahui, landing page adalah halaman pada website yang dibuat khusus untuk mengarahkan pengunjung melakukan konversi, entah itu pembelian atau pengumpulan data.
Namun, memiliki landing page saja belum cukup untuk mendongkrak konversi. Diperlukan optimasi tambahan untuk memaksimalkan peran landing page.
Nah, artikel ini akan membahas bagaimana cara optimasi landing page untuk meningkatkan penjualan.
Bila merasa landing page Anda belum optimal, mari pelajari cara-caranya, yuk.
Cara Optimasi Landing Page Agar Penjualan Meroket
Memiliki website memanglah cara terbaik untuk menciptakan kehadiran online dan melakukan promosi bisnis.
Namun, website akan lebih efektif apabila dimaksimalkan untuk meningkatkan penjualan Anda, dan landing page adalah solusinya.
Sayangnya, meski website telah memiliki landing page, konversi tak kunjung meningkat karena mungkin ada yang belum optimal.
Ada beberapa kesalahan yang mungkin masih dilakukan, seperti penempatan CTA yang kurang efektif, belum mobile friendly, atau penggunaan kata-kata yang masih bertele-tele.
Nah, agar dapat menghindari kesalahan tersebut, kami memiliki beberapa cara optimasi landing page agar bisa mendongkrak konversi seperti berikut ini.
1. Buatlah Desain yang Sederhana
Desain landing page menjadi wajah utama yang dilihat pengunjung ketika pertama kali mengaksesnya.
Untuk menunjukkan kesan menarik, Anda bisa membuat desain yang sederhana tetapi tidak kehilangan kesan elegan dan minimalis.
Hilangkan section (bagian) landing page yang dirasa tidak perlu. Jadi, nantinya keseluruhan halaman hanya akan berisi informasi yang benar-benar singkat dan padat.
Percantik desain landing page dengan menambahkan foto/ilustrasi yang relevan dengan bisnis Anda.
Landing page dengan desain yang sengaja dibuat panjang dan kompleks justru membuat pengunjung kebingungan.
Sebagai referensi, contoh landing page dengan desain yang super elegan adalah milik Apple.
Dengan hanya menggunakan warna dasar putih dan hitam, tetapi pengunjung tetap bisa fokus pada konten di dalamnya.
Pada akhirnya, desain yang minimalis tersebut dapat mengarahkan calon pelanggan untuk menekan tombol CTA.
2. Maksimalkan Kecepatan Landing Page Saat Diakses
Kecepatan loading saat mengakses landing page perlu Anda perhatikan. Semakin cepat semakin baik.
Sebab, menurut sebuah statistik dari Unbounce, sebanyak 70% pelanggan sepakat bahwa kecepatan loading halaman memengaruhi keputusan mereka untuk melakukan pembelian secara online.
Tidak perlu jauh-jauh, bagaimana jika Anda sebagai calon pembeli menemui landing page dengan loading yang lambat? Menjengkelkan, bukan?
Lantas, berapa kecepatan loading dari landing page yang ideal itu? Jawabannya adalah 0-3 detik.
Google juga telah mencatat bahwa sebanyak 53% pengunjung akan meninggalkan website apabila waktu loading-nya melebihi 3 detik.
Nah, untuk memeriksa seberapa cepat waktu loading dari landing page Anda, silakan cek melalui laman PageSpeed Insights berikut.
Terlihat pada gambar bahwa hasil diagnosis tes kecepatan landing page Bikin.Website memiliki kecepatan loading 0,9 detik.
Bila melebihi 3 detik, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kecepatannya?
Sebetulnya, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecepatan sebuah landing page, misalnya dari hosting yang digunakan maupun dari sisi desain/template landing page yang terlalu berat.
Namun, Anda bisa melakukan cara yang paling sederhana, yakni dengan memperkecil ukuran gambar dengan metode compress.
3. Pastikan Landing Page Sudah Mobile Friendly
Cara optimasi landing page yang berikutnya adalah membuat landing page Anda mobile friendly.
Apa itu mobile friendly? Singkatnya, mobile friendly adalah istilah yang merujuk pada performa—dalam hal ini adalah landing page—ketika diakses pada perangkat mobile (seluler).
Pastikan landing page Anda dapat diakses pada perangkat seluler dengan baik dengan tampilan yang menyesuaikan ukuran perangkat.
Pada beberapa kasus landing page yang belum mobile friendly, ketika diakses dengan smartphone, tampilannya akan ‘rusak’.
Lantas, mengapa mobile friendly begitu penting untuk diperhatikan? Sebab, sebagian besar kunjungan website dilakukan dari perangkat mobile, tepatnya sebanyak 60.9%, menurut Exploding Topics.
Bahkan, mobile friendly menjadi salah satu kriteria website yang user friendly, yang artinya dapat memengaruhi pengalaman pengguna (UX).
Untungnya, sekarang beberapa platform website seperti SitePad atau WordPress sudah memiliki output yang mobile friendly.
Bila ingin melakukan pengujian terhadap seberapa baik performa landing page Anda pada perangkat mobile, silakan periksa melalui tautan Pengujian Mobile Friendly berikut ini.
4. Memaksimalkan Copywriting
Copywriting adalah penulisan naskah/teks promosi yang dapat membujuk pelanggan agar melakukan sesuatu (konversi).
Dalam dunia periklanan, istilah copywriting tidaklah asing lagi karena digunakan setiap saat.
Sekilas, copywriting identik dengan kalimatnya yang singkat tetapi memikat. Meski terlihat mudah, pembuatan copywriting tidak semudah yang Anda kira.
Menggunakan kata yang singkat untuk membujuk calon pelanggan tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri, terlebih jika harus meletakkannya pada landing page.
Nah, Anda bisa memulainya dengan headline yang jelas, singkat, dan lugas. Contohnya adalah sebagai berikut:
Headline Jasa Pembuatan Website Profesional Mudah dan Tepercaya merupakan lini bisnis utama dari Bikin.Website.
Jadi, headline pada landing page menggunakan kalimat yang menggambarkan layanan yang dimiliki oleh BW.
Untuk subheadline, Anda bisa membuat kalimat yang lebih menjelaskan kelebihan dari produk/jasa yang dimiliki, tetapi tidak terkesan berlebihan apalagi tidak sesuai kenyataan.
Selanjutnya, tawarkan manfaat ketika menggunakan produk/layanan Anda. Contohnya seperti berikut:
Untuk memperbanyak referensi dalam pembuatan copywriting, Anda bisa melihat beberapa contoh landing page milik beberapa merek ternama.
Selain itu, pelajari juga beberapa trik copywriting yang cukup populer, yakni dengan formula AIDA.
5. Gunakan CTA yang Jelas (Tidak Ambigu)
Tombol call-to-action (CTA) sudah seperti “pintu terakhir” pada landing page.
Melalui tombol ini, pelanggan berhak menentukan keputusan mereka untuk lanjut dan tidaknya ke proses konversi.
Agar tidak kehilangan calon pelanggan, tentu Anda harus mengoptimasi tombol CTA.
Gunakan kombinasi warna yang kontras dengan warna latar landing page agar tidak terdistraksi dengan bagian yang lain.
Meski kontras, pilihlah warna yang masih berhubungan dengan identitas brand Anda.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh tombol CTA pada landing page Bikin.Website berikut ini.
Selain penataan warna, kalimat pada CTA juga mesti diperhatikan. Hindari menggunakan kata-kata yang ambigu, ya.
Pilihlah kata-kata yang seolah memerintah pelanggan untuk melakukan sesuatu, tetapi tidak kaku.
Contohnya: Daftar Sekarang, Beli Sekarang, Coba Gratis, Konsultasi Sekarang, Buat Akun Anda, dan sebagainya.
6. Terapkan Strategi SEO
Search engine optimization (SEO) akan membantu landing page/website bisnis Anda lebih mudah ditemukan pada mesin pencarian.
Dengan begitu, ketika calon pelanggan mengetikkan kata kunci tertentu, landing page akan muncul pada peringkat atas.
Nah, beberapa langkah yang bisa Anda terapkan agar performa SEO berjalan dengan baik tentu dengan fokus terhadap kata kunci bisnis Anda.
Lihat contoh di bawah ini:
Seperti yang sudah Anda lihat, Bikin.Website menggunakan kata kunci fokus “jasa pembuatan website”.
Perhatikan kolom berwarna hijau (meta title) dan merah (meta description) mengandung kata kunci fokus “jasa pembuatan website”.
Dari segi copywriting, kalimat yang ada pada landing page Bikin.Website beberapa juga mengandung kata kunci fokus tersebut.
Anda bisa mengombinasikan kata kunci fokus bisnis Anda ke dalam landing page dan bisa meletakkannya pada headline, subheadline, dan sebagainya.
Namun, jangan sampai terlalu banyak menggunakan kata kunci sehingga malah membuat copywriting terkesan kaku.
Gunakan kata kunci fokus secukupnya saja, tidak harus dalam jumlah tertentu agar copywriting terlihat natural.
Penggunaan banyak kata kunci fokus justru dianggap spam (keyword stuffing) dan tidak disukai oleh Google.
Sebab, Google menganggap perilaku tersebut termasuk memanipulasi mesin pencari.
Sudah Siap Tingkatkan Penjualan?
Landing page kini telah banyak dimanfaatkan oleh bisnis yang eksis di dunia online.
Perannya cukup besar karena dapat memengaruhi keputusan pelanggan.
Namun, memiliki landing page saja tentu masih belum cukup untuk meningkatkan penjualan.
Anda perlu mengoptimasi beberapa hal agar landing page dapat lebih maksimal dalam membantu bisnis.
Untungnya, Anda sudah mempelajari cara optimasi landing page pada artikel ini.
Bila bisnis Anda belum memiliki landing page, jangan khawatir karena tim Bikin.Website siap membantu.
Selain landing page, Bikin.Website juga menyediakan jasa pembuatan website terbaik dengan harga yang murah.
Telah banyak jenis website yang telah dibuat oleh tim kami, mulai dari website sekolah, website toko online, website perusahaan, dan sebagainya.
Konsultasi website yang ingin Anda buat. Gratis, lho!







