Dalam web design, UX writing memegang peranan yang sangat penting, lho. Alasannya se-simple karena ini adalah cara website kita untuk berkomunikasi dengan pengunjung.
Dengan tulisan, pengunjung bisa tahu apa yang harus mereka lakukan untuk membeli, subscribe dan sebagainya. Coba bayangkan jika hanya ada tombol merah tanpa teks “Beli Sekarang”, pengunjung mana yang tidak akan bingung?
Namun, meski tampaknya simple, fungsi dari UX writing tidak hanya sekedar tulisan “Beli Sekarang”. Pembuatannya pun tidak bisa asal-asalan.
Jika asal-asalan, pengunjung bisa dibuat bingung dan berujung meninggalkan website Anda begitu saja. Tentu Anda tidak mengharapkan hal ini terjadi, bukan?
Untuk membantu Anda memaksimalkan UX writing, kami akan membagikan berbagai tips yang terbukti efektif dilakukan oleh berbagai website maupun aplikasi.
Tapi, sebelum itu, Anda harus pahami apa fungsi dan bagaimana sih UX writing yang tepat untuk website. Yuk, simak selengkapnya dalam penjelasan berikut ini!
Fungsi UX Writing untuk Website yang Tepat
Sebuah website tidak akan mungkin bisa berjalan tanpa adanya UX writing. Bagaimana caranya pengunjung bisa paham tombol mana yang diklik tanpa ada teks yang memberi tahu?
Ketika pengunjung memasuki website Anda, yang mereka cari adalah informasi, bukan desain yang menarik. Teks adalah satu-satunya cara untuk pengunjung bisa mendapatkan informasi tersebut.
Inilah mengapa UX writing sangat dibutuhkan, yaitu untuk membantu pengunjung supaya lebih paham dengan sistem dalam website Anda. UX writing adalah cara Anda untuk berkomunikasi dengan para pengunjung di dalam website.
Dengan adanya UX writing, pengunjung bisa mengerti apa yang harus mereka lakukan untuk melakukan pembelian, subscribe, claim voucher atau bahkan mengatasi error yang terjadi.
Namun, tentu UX writing tidak bisa dibuat secara asal-asalan. Sesuai namanya, UX atau user-experience writing bertujuan supaya pengunjung bisa memiliki pengalaman yang baik ketika menjelajahi website Anda.
Yang mana, jika dimaksimalkan ini bisa berujung pada terjadi konversi, bounce rate yang baik dan sebagainya. Jika tidak baik, tentu yang akan terjadi adalah sebaliknya.
Untuk itu, kata-kata yang digunakan pun harus sesuai dengan audiens dari website Anda. Bukan kata-kata yang hanya dipahami oleh Anda sebagai si pembuat sistem.
Tips UX Writing yang Efektif untuk Website
Nah, untuk membuat UX writing yang tepat sasaran dengan target audiens website, banyak website yang kemudian melakukan beberapa cara yang terbukti efektif.
Jika Anda pun menginginkan hasil yang efektif, Anda bisa terapkan berbagai tips UX writing yang kami bagikan berikut ini. Yuk, simak bersama hingga tuntas!
1. Lakukan Riset Target Audiens
Memahami audiens website Anda menjadi tips yang harus Anda lakukan pertama kali jika ingin membuat UX writing yang efektif.
Kenapa ini harus dilakukan pertama kali? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, UX writing haruslah menggunakan kata-kata yang sesuai dengan target audiens kita.
Ketika Anda menggunakan kata dan gaya bahasa yang sesuai, pengunjung bisa lebih mudah memahami informasi yang Anda berikan.
Tentunya untuk mewujudkannya, Anda harus lebih dulu memahami siapa sih target audiens dari website Anda dengan melakukan riset.
Lakukanlah riset target audiens, mulai dari demografinya sampai pada kebiasaan yang dilakukan oleh target audiens Anda.
Jika Anda sudah memahami siapa target audiensnya dan memiliki datanya, akan lebih mudah untuk Anda membuat dan melakukan tips UX writing yang efektif lainnya.
2. Ringkas, Langsung ke Intinya!
UX writing tidak sama dengan membuat konten seperti biasa. Ketika pengunjung masuk ke website Anda, mereka cenderung akan scanning informasi yang tersedia secara cepat.
Pengunjung tidak akan menghabiskan waktu lama hanya untuk membaca teks yang tersedia di tombol. Selain itu, ruang yang tersedia pun tidak banyak.
Untuk itu, menggunakan kalimat yang panjang jelas tidak masuk dalam tips UX writing yang efektif. Alih-alih menggunakan kalimat yang panjang, lebih baik jika Anda menggunakan kalimat yang lebih ringkas.
Cukup sampaikan saja apa intinya, tentu dengan menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan target audiens Anda, ya.
Jika Anda melakukannya dengan cara ini, pengunjung akan jauh lebih mudah memahami informasi yang Anda berikan meski hanya di-scanning secara cepat.
3. Sampaikan dengan Jelas
Meski Anda menggunakan kalimat yang ringkas, pastikan Anda tetap menyampaikan informasi dalam website dengan jelas, ya.
Jangan sampai karena ingin memotong kalimat, Anda malah membuat informasi yang terkandung di dalamnya jadi berkurang.
Ini malah akan membingungkan pengunjung dan mereka jadi tidak terbantu dengan UX writing yang Anda buat, alias tidak efektif.
Jadi, supaya UX writing lebih efektif, tips yang bisa dilakukan adalah pastikan Anda memasukkan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung, ya.
Tentunya informasi terkait website dan produk Anda. Jika Anda merasa kesulitan, cobalah untuk membuat kalimatnya secara lengkap.
Lalu, Anda bisa hilangkan kata-kata yang tidak terlalu dibutuhkan sehingga teks jadi lebih ringkas, padat dan jelas. Supaya lebih mudah dipahami, Anda juga bisa lho menggunakan kata-kata yang familiar di kalangan target audiens Anda, tidak harus selalu formal dan baku.
4. Hindari Penggunaan Kata Negatif
Menghindari kata negatif bukan berarti Anda dilarang untuk menggunakan kata seperti “tidak” atau “jangan”, ya.
Kata negatif di sini maksudnya adalah teks yang memiliki makna negatif. Misalnya seperti yang terlalu menunjukkan kekurangan produk
Ini hanya akan memberikan suasana yang negatif pada pengunjung. Yang mana, hal ini bisa membuat pengunjung malah batal untuk melakukan konversi.
Kenapa? Bisa jadi mereka tidak percaya dengan produk yang Anda miliki atau dengan konten yang Anda buat.
Jadi, cobalah bawa suasana positif dan bungkus kekurangan yang Anda miliki dengan kata-kata yang tepat, namun bukan menutup-nutupi. Sehingga, kepercayaan pengunjung tidak menurun.
5. Hindari Kalimat Pasif
Jika Anda ingin membuat UX writing yang efektif, tips selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah menghindari penggunaan kalimat yang pasif.
Kalimat pasif cenderung menggunakan kata yang lebih banyak. Tentunya ini malah akan membuat UX writing Anda jadi tidak efektif.
Jadi, alih-alih menggunakan kalimat pasif, sebaiknya gunakanlah kalimat UX writing yang aktif supaya lebih efektif.
Misalnya, jika Anda ingin meminta pengunjung subscribe untuk melanjutkan membaca konten, Anda bisa katakan dengan “Subscribe blog untuk lanjut membaca artikel!”.
Nah, ini akan lebih mudah dipahami oleh pengunjung dan mengarahkan mereka untuk melakukan tindakan sesuai dengan UX writing yang Anda buat.
6. Konsisten
Tips selanjutnya yang harus Anda lakukan untuk membuat UX writing yang efektif adalah jadilah konsisten. Nah, konsisten di sini maksudnya adalah dalam hal penggunaan kata, angka, penomoran, gaya bahasa dan sebagainya.
Misalnya untuk panggilan pengunjung, Anda harus konsisten dalam setiap teks apakah menggunakan Anda, kamu atau panggilan khusus lainnya.
Kenapa sih kita harus konsisten? Ketika Anda menggunakan kata-kata yang tidak konsisten, ini bisa saja membingungkan pengunjung saat menjelajahi website Anda.
Mereka bisa saja memaknai dua kalimat yang sebetulnya sama secara berbeda. Jika seperti ini, tentu user experience para pengunjung akan menurun.
7. Posisikan Diri Sebagai Pengunjung
Tips terakhir dari kami untuk membuat UX writing yang efektif adalah cobalah untuk memposisikan diri Anda sebagai pengunjung website.
Meski sudah menerapkan keenam tips efektif sebelumnya, terkadang saat membuat UX writing kita cenderung menggunakan sudut pandang diri kita sendiri.
Kecenderungan ini tentu tidak selalu sesuai dengan kebutuhan target audiens Anda. Akhirnya, kata-kata yang digunakan pun jadi tidak tepat sasaran.
Nah, supaya UX writing yang Anda buat ini tidak melenceng, Anda bisa membuat keseluruhan copy untuk satu halaman website.
Setelah itu, cobalah baca kembali dari awal dan jadilah pengunjung yang baru pertama kali memasuki website Anda. Lakukanlah sesuai dengan apa yang tertulis di website Anda.
Jika Anda merasa bingung dan tampaknya tidak sesuai dengan target audiens, ubahlah menjadi yang seharusnya. Tips ini akan membantu Anda untuk lebih mudah dalam membuat UX writing yang efektif.
Terakhir, Lengkapi UX Writing dengan Desain yang User-Friendly!
Sekian tips dari kami untuk membuat UX writing yang efektif untuk website Anda. Namun, UX writing yang menarik tentu tidak akan efektif jika desain website yang dibuat pun tidak user-friendly.
Jadi, sebagai saran terakhir, pastikan Anda juga memiliki desain website yang sudah memenuhi standar user-friendly dan tentunya SEO-friendly.
Jika website Anda belum user-friendly, Anda tidak perlu khawatir. Tim Bikin.Website bisa membantu Anda untuk membuat desain yang sudah pasti user-friendly.
Anda bisa konsultasikan konsep website beserta UX writing yang Anda buat dengan tim kami lebih dulu secara gratis, kok.
Konsultasikan Website Di Sini!
Kalau begitu, selamat bereksperimen dengan UX writing untuk website Anda, ya. Semoga tips dari kami bisa membantu Anda untuk membuat UX writing yang lebih efektif!