Banyak perpustakaan konvensional beralih ke platform digital untuk memudahkan akses koleksi, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan, hingga menjangkau lebih banyak pengguna.
Kemudahan menjadi faktor utama mengapa banyak hal konvensional, seperti jual-beli, hingga perbankan dan media.
Nah, dalam mewujudkan perpustakaan yang menawarkan kemudahan, salah satu kuncinya adalah pemilihan content management system (CMS) yang tepat.
CMS akan menjadi pondasi website perpustakaan Anda, yang dapat menentukan seberapa mudah pengelolaan konten, seberapa menarik tampilannya, dan seberapa efisien fitur-fiturnya.
Yuk, temukan rekomendasi CMS untuk website perpustakaan melalui artikel ini!
Apa Itu CMS Website Perpustakaan?
Content management system atau CMS adalah sebuah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membuat, mengelola, dan memperbarui konten pada sebuah website.
Berkat keberadaan CMS, semua orang dapat mengelola situs apa saja, termasuk perpustakaan daring tanpa perlu menguasai kemampuan coding.
Sebab, CMS memang didesain untuk memfokuskan pengguna untuk mengelola konten di dalam website.
Selain untuk website perpustakaan, sebenarnya CMS juga banyak dipakai oleh berbagai jenis website, termasuk blog, toko online, hingga portal berita.
Dalam hal ini, ada beberapa CMS yang sangat populer, mulai dari Shopify yang biasa digunakan untuk toko online dan WordPress yang terkenal karena mampu digunakan untuk banyak jenis website.
Mengapa Perpustakaan Online Perlu Pakai CMS?
Penggunaan content management system sebenarnya tidaklah wajib. Jadi, Anda bisa saja membangun perpustakaan digital tanpa menggunakan CMS. Namun, ada beberapa alasan mengapa perpustakaan sebaiknya menggunakan CMS.
1. Mudah Digunakan
CMS dirancang dengan antarmuka yang user-friendly, sehingga para pustakawan yang bahkan tidak memiliki latar belakang IT pun dapat dengan mudah mengelola website, mulai dari penambahan katalog buku, hingga membuat program layanan publik.
2. Fleksibel
Selain untuk mengelola isi perpustakaan, CMS untuk website perpustakaan juga memungkinkan Anda untuk menyesuaikan tampilan dan fitur website sesuai dengan kebutuhan perpustakaan.
Beberapa CMS seperti WordPress dan Drupal bahkan mendukung ribuan tema untuk memaksimalkan desain yang diinginkan.
3. Efisien
Dengan CMS, Anda bisa mengerjakan banyak tugas, mulai dari pembuatan backup, pembaruan konten, dan pengelolaan pengguna secara otomatis.
Tugas-tugas yang sangat sulit dilakukan apabila dilakukan secara manual. Jadi, tidak ada alasan lain untuk tidak memakai CMS, ‘kan?
4. Keamanan
Dari segi keamanan, sebagian besar CMS modern dilengkapi dengan fitur keamanan yang kuat untuk melindungi website Anda dari serangan hacker.
Selain itu, karena ada yang berbasis komunitas, setiap orang dapat berkontribusi untuk memperbaiki bug yang ada dengan cepat.
Daftar CMS untuk Website Perpustakaan
Bagi perpustakaan digital, keberadaan CMS tentunya menjadi sebuah angin segar karena menawarkan beragam kelebihan.
Untuk merasakan kelebihan tersebut, berikut adalah beberapa rekomendasi CMS untuk website perpustakaan yang bisa Anda coba.
1. WordPress
CMS pertama yang diulas pada artikel ini adalah WordPress. Sebelumnya, kami telah menyebut bahwa WordPress merupakan salah satu CMS yang kerap jadi pilihan utama karena fleksibilitasnya untuk dijadikan platform berbagai jenis website.
Bahkan, WordPress menjadi CMS yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, sebanyak 62.6% per September 2024, mengutip data dari W3Techs.
Karena fleksibilitasnya inilah, WordPress juga mampu digunakan sebagai platform perpustakaan digital.
Yang menarik dari WordPress, Anda hanya perlu menambahkan plugin tambahan untuk memaksimalkan fungsi-fungsi tertentu.
Nah, kalau untuk perpustakaan digital, Anda bisa memasang plugin WordPress bernama Web Librarian.
Untuk desainnya, WordPress mendukung ribuan templat yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Drupal
Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Drupal, sebuah CMS berbasis PHP yang juga dapat digunakan untuk berbagai jenis website.
Meski pamornya belum skuat WordPress, tetapi Drupal terus melakukan perkembangan dari segi dukungan tema, perbaikan bug, dan peningkatan performa.
Dikutip dari situs resminya, Drupal kini telah mendukung lebih dari 3161 tema. CMS yang satu ini bisa membantu Anda untuk menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan spesifik perpustakaan.
Misalnya, Anda dapat menambahkan modul-modul tambahan untuk fitur-fitur seperti katalog buku, pencarian lanjutan, sistem peminjaman, dan integrasi dengan sistem lain.
3. SLiMS
Rekomendasi CMS untuk website perpustakaan yang ketiga bernama SLiMS, yang merupakan akronim dari Senayan Library Management System.
Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, SLiMS adalah sistem automasi perpustakaan sumber terbuka (open source) berbasis web yang pertama kali dikembangkan dan digunakan oleh Perpustakaan Kemendikbud-Ristek.
Aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan koleksi tercetak dan terekam yang ada di perpustakaan.
Tertarik mencoba SLiMS? Ketuk tautan berikut ini untuk mengunduhnya dari situs Kemendikbud.
4. Joomla
Joomla merupakan sebuah platform CMS yang juga memiliki kemampuan seperti Drupal dan WordPress.
Pasalnya, Anda sebenarnya bisa membuat pelbagai jenis situs dengan CMS yang satu ini. Nah, sebagai CMS, Joomla juga mendukung instalasi plugin untuk mengaktifkan fitur tambahan.
Khusus untuk perpustakaan online, ada beberapa plugin Joomla yang bisa dipasang, seperti Alexandria Book Library dan ARI Smart Book.
Sejauh ini, telah ada lebih dari dua juta situs yang menggunakan Joomla. Tertarik mencobanya?
5. Koha
Koha adalah sebuah sistem manajemen perpustakaan terpadu (Integrated Library System atau ILS) yang bersifat open-source dan sangat populer di kalangan perpustakaan di seluruh dunia.
Dibandingkan WordPress, Drupal, dan Joomla, platform ini memang secara khusus dirancang untuk kebutuhan perpustakaan online.
Karena itu, Koha telah banyak dipakai oleh perpustakaan kecil hingga perpustakaan besar di seluruh dunia.
Salah satu keunggulan Koha adalah fiturnya yang sangat lengkap dan fleksibel. Cek fitur selengkapnya di sini, yuk!
Nah, itulah tadi kelima rekomendasi CMS untuk website perpustakaan yang bisa Anda coba.
Semoga informasi ini membantu Anda menemukan rekomendasi yang tepat. Selamat mencoba!