Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Mempertahankan Bisnis saat Pandemi & Isu Resesi 2023

3 min read

SEMANGAT BARU BW

Sejak kemunculan virus Covid-19 pada tahun 2020 lalu, banyak kegiatan bisnis yang harus mengalami kerugian karena menurunnya penjualan.

Penurunan penjualan ini terjadi karena semua aktivitas sangat dibatasi untuk menghindari perluasan virus Covid-19.

Bagi orang yang menjalankan bisnis dan UMKM, tentu pandemi benar-benar menjadi ujian yang sangat berat.

Bahkan, untuk memulainya kembali, mereka sudah seperti kehilangan semangat dan arah karena takut bila akan mengalami hal yang sama, yakni kerugian.

Meski pandemi adalah masa-masa yang sulit bagi bisnis dan UMKM, ternyata hal tersebut justru memacu kreativitas bagi sebagian orang untuk tetap mempertahankan bisnis saat pandemi, lho.

Pada artikel ini, Anda bisa mempelajari apa saja langkah-langkah yang bisa dilakukan para pelaku bisnis dan UMKM untuk setidaknya bertahan saat pandemi hingga isu resesi yang akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.

Perubahan Aktivitas saat Pandemi

Virus Covid-19 telah tersebar secara merata hampir di seluruh dunia, dan imbasnya sangat besar di berbagai sektor.

Untuk sektor bisnis dan UMKM, pandemi membuat pelaku usaha mengalami penurunan penjualan hingga gulung tikar.

Pembatasan aktivitas pada berbagai sektor mau tidak mau harus dilakukan demi keselamatan bersama.

Namun, tak berselang lama, semua aktivitas yang dibatasi membuat orang-orang mulai mulai memanfaatkan teknologi internet untuk tetap produktif dalam bekerja, menuntut ilmu, dan melakukan aktivitas harian mereka.

Berawal dari pembatasan aktivitas, pola perilaku masyarakat berubah dari yang semula offline menjadi online.

Dari yang awalnya merasa kurang efektif, perlahan aktivitas serba online ini mulai menjadi kebiasaan masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia.

Bahkan sesederhana berbelanja kebutuhan nonprimer, masyarakat lebih memilih belanja secara online.

Tren ini pun akhirnya disiasati oleh sebagian pebisnis dan UMKM untuk mengimbangi tren baru ini dengan memasarkan produk secara online.

Bagi pelaku bisnis dan UMKM dengan SDM yang memadai, beradaptasi dengan pola aktivitas yang baru ini bukanlah menjadi sebuah masalah yang besar.

Maka tidak heran jika ada beberapa pelaku bisnis yang tetap bertahan di antara gempuran pandemi karena berhasil memanfaatkan internet untuk pemasaran dan penjualan.

Apabila pemanfaatan internet untuk pemasaran dan penjualan adalah hal yang baru bagi Anda, tak usah khawatir karena kami akan memberikan solusi terbaik.

Jadi, siapa saja yang baru ingin memulai bisnis pertama kali, atau ingin bangkit dari keterpurukan ini bisa memiliki semangat baru.

Memulai Bisnis dengan Semangat Baru

Meski harus bangkit kembali dan memulai bisnis pada masa yang sulit, selalu ada cara yang bisa dilakukan untuk menambah semangat baru.

Semangat itu bernama digital marketing, yang mana digital marketing sendiri sangat potensial untuk menjalankan pemasaran.

Anda bisa menjangkau audiens yang lebih besar dan luas dengan menerapkan strategi digital marketing.

Nah, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan, beberapa di antaranya adalah media sosial dan website.

Media sosial yang sering digunakan untuk melakukan promosi adalah Instagram, Facebook, hingga TikTok.

Sementara, website biasanya digunakan untuk menjual produk atau layanan yang ditawarkan.

Bisnis Online dengan Website? Mengapa Tidak?

Website adalah platform yang juga mampu menjangkau audiens di seluruh dunia.

Dengan menggabungkan media sosial dan website, aktivitas branding bisa dilakukan secara terintegrasi baik.

Masalahnya, belum banyak pebisnis yang mengetahui bahwa website sangat potensial untuk perkembangan bisnis secara online.

Statistik menyebutkan, setidaknya 77% pengguna Google melakukan setidaknya tiga kali dalam sehari, dan dan rata-rata pencarian dengan mesin pencari Google terjadi sebanyak 40,000 kali setiap detik.

Artinya, dalam sehari saja, telah terjadi sebanyak 3,5 miliar pencarian.

Seperti diketahui, pengguna akan mencari informasi apa saja entah itu produk, layanan, dan sebagainya melalui perangkat pintar mereka.

Dengan data ini, Anda bisa memanfaatkannya untuk menyediakan (menawarkan) informasi apa yang mereka butuhkan, dalam hal ini adalah bisnis Anda.

Ketika mereka menemukan website Anda, buatlah mereka tertarik untuk melakukan sesuatu (pembelian).

Lagi pula, website bisa mendatangkan banyak kunjungan secara organik dengan strategi search engine optimization (SEO).

Jadi, biaya yang dikeluarkan untuk beriklan bisa lebih diminimalisir atau dialihkan untuk yang lain.

Namun, tampaknya website masih dianggap terlalu sulit bagi pemula karena harus berkutat dengan hal-hal teknisnya.

Memang, zaman dahulu, tidak semua orang bisa memiliki website karena tidak memiliki kemampuan pemrograman yang baik.

Tapi sekarang, semua orang bisa memilikinya termasuk para pebisnis pemula yang ingin mempromosikannya secara luas.

Pasalnya, Anda bisa membuat website secara instan menggunakan layanan seperti WordPress hosting, atau juga dengan jasa pembuatan website.

Website Murah untuk Bisnis & UMKM

Dengan pemanfaatan digital marketing, bisnis dan UMKM bisa mendapatkan opsi strategi yang tepat, sehingga Anda masih bisa meningkatkan penjualan bahkan di tengah pandemi Covid-19.

Lantas, bagaimana dengan isu resesi global tahun 2023?

Isu Resesi Global 2023 di Depan Mata

Dalam bidang ekonomi, resesi adalah sebuah kondisi di mana aktivitas perekonomian mengalami perlambatan atau penurunan.

Istilah resesi belakangan ini menjadi topik perbincangan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Pandemi yang sedang dihadapi sekarang ini sebenarnya juga menjadi sesuatu yang memicu terjadinya resesi.

Hal itu dibuktikan dengan melemahnya daya beli masyarakat hingga meningkatnya angka pengangguran.

Sebagai pebisnis, langkah apa yang sebaiknya dilakukan agar bisnis tetap bertahan seandainya resesi benar-benar terjadi di Indonesia?

Secara umum, pebisnis sebaiknya mulai mengelola keuangan dan beradaptasi dengan kondisi saat resesi.

Misalnya, alihkan promosi dari yang semula offline menjadi online untuk menghemat biaya pemasaran.

Dengan biaya yang lebih minim, platform online bisa menjangkau audiens yang bahkan lebih luas.

Selain itu, Anda juga bisa memulai bisnis dengan menawarkan produk atau jasa yang dibutuhkan masyarakat selama resesi, mengingat daya beli masyarakat pada beberapa hal akan mengalami penurunan.

Nah, dengan dua tantangan pandemi dan isu resesi di tahun 2023 mendatang, sudah siapkah Anda untuk menghadapinya dengan semangat yang baru? Atau justru menjadi lesu?

Avatar for Jordy Prayoga
Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *