Aktivitas jual beli online semakin lazim dilakukan seiring penetrasi internet yang semakin meluas di Indonesia.
Kecenderungan melakukan kegiatan belanja tanpa keluar rumah pun kini tidak hanya terbatas di kawasan kota-kota besar saja. Tapi, sudah mulai banyak dilakukan di sejumlah daerah yang jauh dari ibu kota.
Sebagaimana telah kami bahas pada artikel sebelumnya, fenomena meningkatnya kenyamanan dan kepercayaan pengguna dalam berbelanja online mampu menjadi peluang besar jika dimanfaatkan dengan seksama.
Baca juga: 6 Ide Bisnis UKM Menjanjikan Untuk Pemula
Namun, kira-kira platform seperti apa yang paling tepat untuk berjualan? Apakah via marketplce atau justru melalui toko online sendiri?
Untuk menjawab kegalauan tersebut kami akan mengupas faktor-faktor apa saja yang bisa dipertimbangkan dari aktivitas berjualan di marketplce dan toko online. Akan tetapi, sebelumnya mari kita pelajari dulu pengertian apa itu marketpalce secara keseluruhan.
Apa Itu Marketplace?
Apa itu marketplace? Secara umum definisi dari marketplace bisa diartikan sebagai sebuah pasar elektronik yang menjadi tempat melakukan kegiatan jual-beli barang ataupun jasa.
Marketplace dibedakan menjadi tiga aspek bagian, yakni B2C, B2B, dan C2C. Untuk segmen B2C (Business to Customer) di Indonesia saat ini mengalami peningkatan yang luar biasa signifikan, kendati demikian segmen B2B (Business to Business) tercatat masih merajai ranah marketplace dari segi total transaksi yang ditorehkan.
Sejarah perkembangan marketplace sendiri dimulai pada tahun 1998 dimana awal mulanya perusahaan masih menggunakan komputer dan jaringan internet sebagai media pertukaran data.
Cara Kerja Marketplace
Cara kerja marketplace sebenarnya cukup sederhana. Sebagai contoh, misalnya BukaLapak atau Tokopedia yang kini menjadi dua raksasa pemimpin ekositem marketplace di Indonesia.
Keduanya praktis tidak menawarkan produk berupa barang untuk dijual kepada konsumen secara langsung.
Baik platform tokopedia maupun Bukalapak hanya bertindak sebagai middle-man yang menjembatani penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Kehadiran sistem marketplace seperti ini sangat menguntungkan dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, sejak internet booming marak terjadi kasus penipuan barang akibat transaksi online.
Baca juga: 7 Kesalahan Fatal Pebisnis Online di Era Digital
Nah, dengan sistem rekber (rekening bersama) yang diberlakukan oleh masing-masing perusahaan marketplace, baik penjual maupun pembeli bakal sama-sama diuntungkan karena bisa sedikit terhindar dari upaya tindak kejahatan meski tidak sepenuhnya hilang.
Kelebihan Jualan di Marketplace
Setelah mengetahui pengertian apa itu marketplace, sejarah, dan cara kerjanya, kali ini kita akan mulai membahas seputar poin utama. Berikut merupakan poin-poin kelebihan jika Anda berjualan di marketplace seperti Tokopedia atau Bukalapak.
- Sangat mudah untuk mulai berjualan karena tinggal daftar sudah bisa upload produk tanpa perlu mengatur website sendiri.
- Marketplace biasanya sudah memiliki banyak pengunjung potensial sehinga Anda tidak perlu mendatangkan trafik mati-matian.
- Tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar di awal. Anda bisa mengalihkan biaya ‘toko’ ke pengembangan produk dan marketing.
- Tersedia berbagai macam metode pembayaran. Marketplace juga sudah punya sistem transaksi yang aman dan tentunya mudah.
- Inventory di marketplace mudah untuk dikelola. Anda bisa memantau stok tiap produk dengan mudah dari marketplace.
Kekurangan Jualan di Marketplace
Meski tampaknya bisa mendatangkan banyak pengunjung potensial, ada beberapa hal nih yang menjadi kekurangan marketplace, seperti:
- Marketplace terkenal memang memiliki banyak pengunjung potensial. Namun, perlu Anda ketahui jika penjual di marketplace tersebut biasanya juga lumayan banyak bukan hanya Anda seorang.
- Pelanggan dengan mudah bakal berpaling jika harga tidak sesuai isi kantong. Layaknya di pasar tradisional, hal ini juga bisa terjadi di dunia maya.
- Tidak baik untuk jangka panjang, karena brand Anda tidak dikenal. Meski banyak pembeli, mereka hanya akan ingat dengan nama marketplace bukan nama merchant Anda.
- Tidak tenang karena pemilik marketplace sewaktu-waktu bisa dengan mudah merubah aturan sesuai keinginan. Sebagai pelapak yang hanya “numpang” berjualan Anda tentu akan sangat kesulitan jika hal ini sampai terjadi.
- Anda tidak memiliki marketplace tersebut. Jadi, Anda tidak bisa memodifikasi ‘toko’ sesuai keinginan dengan bebas.
- Adanya biaya admin dari marketplace membuat harga produk yang tertera berbeda dari harga jual yang aslinya.
Jualan di Toko Online Sendiri
Berbeda dengan sistem jualan di Marketplace yang harus nurut dengan peraturan. Jualan barang atau jasa menggunakan toko online bakal terasa jauh lebih bebas.
Memiliki sebuah website juga merupakan sebuah keharusan jika Anda benar-benar serius dalam menekuni bisnis toko online.
Pasalnya, dengan cara ini Anda tidak hanya berjualan, tapi juga membangun brand yang bisa menambah loyalitas pelanggan.
Kelebihan Jualan di Toko Online
Berjualan di marketplace memang tampak lebih mudah. Biaya pembuatan ‘toko’ di awal pun juga lebih hemat, malah Anda tidak perlu membayar sama sekali alias gratis.
Tapi, berjualan di toko online pun juga menguntungkan. Berikut ini beberapa kelebihan jualan di toko online yang harus Anda ketahui.
- Bebas merdeka, karena Anda sepenuhnya memiliki kontrol terhadap platform dan peraturan yang berlaku. Tidak ada yang bisa mengatur atau melarang Anda berjualan karena platfom yang digunakan berada di atas domain dan hosting Anda sendiri.
- Memiliki website dengan nama domain sendiri otomatis bisa menjadi branding bagi perusahaan Anda. Hanya sedikit orang yang memiliki pemikiran seperti ini, padahal brand merupakan salah satu aset penting yang harus dibangun dan dibesarkan sejak dini agar bisa menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Contoh paling sederhana dari poin ini adalah tukang jual kopi di café biasa dan di Starbucks. Dalam beberapa kasus Anda akan menemukan fakta bahwa keduanya memiliki bahan baku, pengolahan, dan cita rasa yang sama. Namun, kenapa secangkir kopi di Starbucks jauh lebih mahal dibadningkan kopi di kafe biasa? Jawabannya adalah brand!
- Jumlah saingan semakin sedikit karena di platform yang Anda buat tidak ada pelapak lain yang berpotensi menyerobot pelanggan.
- Anda tidak perlu bersaing dengan harga, cukup tonjolkan kualitas.
- Proses pembelian dan pengiriman uang lebih cepat karena langsung ke pemilik toko online.
- Tampilan website toko online bisa berbeda. Anda bisa memodifikasi tampilannya supaya lebih unik dan menonjolkan produk yang Anda jual.
Kekurangan Jualan di Toko Online
Walaupun mempunyai beragam keunggulan, berjualan via toko online sendiri sejatinya masih menyisakan beberapa kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan, seperti:
- Perkembangan toko online mandiri biasanya lebih lambat dibandingkan berjualan di marketplace. Mengapa bisa demikian? Salah satu alasannya yakni karena kita tidak fokus dalam jualan maupun mengelola website. Seiring perkembangan sumber daya manusia, kendala ini bisa Anda selesaikan dengan cara mempekerjakan karyawan atau membeli tools khusus yang ditujukan untuk mengatur SEO serta kebutuhan lain berkaitan dengan konten.
- Perlu mendatangkan trafik yang banyak agar penjualan semakin meningkat. Jika hal ini gagal Anda lakukan, maka memiliki website bakal percum jika tidak dikunjungi orang.
- Toko Online seringkali dicurigai sebagai tempat penipuan.
- Pengelolaan toko online lebih rumit karena Anda tidak hanya mengelola toko, namun juga keamanan, kecepatan dan sebagainya.
- Biaya pembuatan toko online lebih besar di awal daripada marketplace.
Kesimpulan
Dari penjelasan mengenai marketplace di atas, kira-kira apakah Anda sudah bisa menarik kesimpulan sendiri?
Menurut kami, baik berjualan melalui toko online sendiri ataupun marketplace sama-sama penting dan dibutuhkan.
Alasannya tentu sudah cukup jelas, jualan di marketplace patut dipertahankan karena memiliki potensi pendapatan tidak terbatas tanpa perlu memikirkan trafik atau maintenance website.
Sementara itu, sambil mengelola merchant di marketplace Anda bisa sekalian melakukan branding dengan cara mengarahkan konsumen ke website toko online tempat Anda jualan.
Dengan begitu, Anda bisa menyelam sambil minum air karena mendapatkan pendapatan sekaligus mulai melakukan branding kecil-kecilan untuk membangun kepercayaan konsumen.
Bikin Website Toko Online Semakin Mudah

Jika jaman dulu membangun website diperlukan keterampilan dan biaya yang cukup besar, kini membuat website toko online semakin mudah dengan menggunakan platform Bikin.Website.
Melalui layanan kami, Anda bisa mendapatkan akses ke ratusan template website toko online premium yang tidak hanya responsive tapi juga SEO Friendly.
Tim bikin.website juga terdiri dari para developer ahli yang prefesional dan dapat diandalkan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir terjadi hal-hal non-teknis yang tidak diinginkan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah artikel di atas sudah cukup jelas?


One Reply to “Lebih Untung Mana, Jualan di Marketplace atau di Toko…”